Sabtu, 25 Juni 2016

TOPSKOR INDONESIA

SIAP-SIAP JADI “BINTANG TAMU”
Pemain TopSkor Indonesia dituntut untuk selalu serius menjalani latihan

Untuk sekian kalinya, beberapa pemain datang terlambat. Latihan TopSkor Indonesia yang didukung Corsa dan Indosat Ooredoo, dijadwalkan berlangsung pukul 16.00 WIB pun tak sesuai ketetapan. Karena pemain hanya berjumlah 15 orang saja atau minus dua pemain, game internernal akhirnya hanya dijalankan di seperempat lapangan.
Saat latihan berlangsung, sejumlah pemain bahkan terlihat kurang serius. Suasana latihan yang selalu diusahakan seperti pertandingan, tak terlihat. Pemain seperti kehilangan motivasi bersaing. Berlatih dengan ala kadarnya sebagaimana diperintah.
Sebelumnya, saat latihan masih diikuti 40 pemain, setiap pemain seperti berlatih 101 kemampuan yang ia miliki. Total dan habis-habisan.
Kondisi ini pun membuat ansori gregetan, tetapi karena tak ingin merusak psikologi pemain, ia tak mengeraskan suaranya dengan lantang. Ia hanya bersikap dengan melakukan pergantian dan sedikit arahan. Padahal tatapan matanya, berisi kegelisahan.
“dalam kondisi yang seperti ini, pemain yang tak sungguh-sungguh mungkin hanya sebagai bintang tamu.” Ucap Ansori. Bintang tamu yang dimaksud ialah pemain tetap berangkat ke Gothia Cup 2016, tetapi tak akan mendapat jam tampil yang banyak.
Pelatih yang pernah mengantar ASIOP Apacinti menjadi Runner Up Gothia Cup 2013 ini pun menyayangkan hal ini. menurutnya, pemain harus benar-benar memanfaatkan kesempatan tampil di luar negeri sebagai bekal di masa depan.
Bermimpi dipanggil pencari bakat mungkin berlebihan, tetapi bisa mengharumkan nama bangsa di kancah dunia bukan tak mungkin. Sebagai pelatih, Ansori akan berjuang memberikan yang terbaik agar tim yang ia pimpin bisa menembus persaingan 138 tim peserta kategori boys 13.
“Semoga pekerjaan rumah yang saya berikan pada mereka setiap pekannya dijalankan dengan baik. Semua ini buat pemain dan masa depannya. Pemain yang besar selalu lahir dari kerja keras dan kesungguhan dengan tambahan latihan sejak masih usia dini,” ucap Ansori.
Apa yang tampak dalam beberapa kali latihan Tim TopSkor Indonesia juga diakui salah satu penonton di Lingkungan Rindam Jaya. Menurutnya, pemain seperti kehilangan motivasi. “Tidak seperti saat melakukan seleksi. Menggebu sekali latihannya,” ucap penonton tersebut.
Selama satu bulan waktu tersisa, di potong libur Hari Raya Idul Fitri, motivasi pemain diharapkan meningkat kembali. Muhammad Uchida Sudirman, Jovanni Renaldi, Rizky Althaf Indie, Andre Oktaviansyah, juga Erza Brista setidaknya bisa jadi panutan , lantaran selalu menjaga sikap serius dalam latihan.
Skuat TopSkor Indonesia
Kiper : Dimas Maulana, Muhammad Wisnu.
Belakang : Muhammad Uchida Sudirman, Tedi Supriadi, Roni Cahwala, Aji Fajri, Erza Bristha Bathara, Syukran Arabian Samual.
Tengah : Jovanni Rezaldi, Ghatfan Hisyam Jauhari, Rizky Altaf Indie, Nestor Agung Pambudi, Andre Oktaviansyah, Nadhif Girasta.
Depan : Muhammad Pandu, Rendy Juliansyah, Surya Darma Putra.
Di sisa waktu yang ada ini seharusnya bisa dimanfaatkan dan dimaksimalkan dengan sebaik mungkin untuk benar-benar melakukan persiapan. Baik fisik, tehnik, taktik, mental dll. Agar permainan yang diinginkan serta target yang dicanangkan bisa diraih serta menjadi kebanggan bagi bangsa Indonesia.
Bila usaha dengan keras, pantang menyerah, disiplin serta memiliki semangat yang memabara maka prestasi bisa didapatkan. Hasil tak akan menghianati proses. Terus berjuang demi mengharumkan nama baik Indonesia di kancah dunia internasional. !!!!!

SEMANGAT ADIK-ADIK 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar