1.
KIAT-KIAT
AGAR TIDAK MALAS SHOLAT
Sholat
adalah kewajiban bagi seorang muslim yang telah baligh, berakal, dan diberikan
kemampuan lainnya. Sholat termasuk dalam rukun islam, yakni rukun islam yang ke
2 setelah mengucapkan syahadat. Artinya, bagi seorang muslim hukumnya wajib
untuk melakukan sholat senang tidak senang, mau tidak mau, suka tidak suka.
Sholat
juga termasuk tiang agama Islam. Seperti yang digambarkan dalam salah satu
hadist : “Sholat itu tiang agama, siapa orang yang melaksanakan sholat maka ia
menegakkan tiang agamanya dan siapa orang yang meninggalkan sholat, maka ia
meruntuhkan tiang agamanya.” Betapa pentingnya sholat buat kehidupan kita untuk
kita jalankan dengan sebaik-baiknya.
Akan
tetapi dalam perakteknya atau faktanya masih banyak disekitar kita yang
menyepelehkan sholat dengan cara menunda-nunda sholat dengan sholat tidak tepat
waktu yang pada akhirnya terkadamg malah kita jadi tidak melaksanakan sholat.
Lantas bagaimana caranya agar kita tidak malas untuk sholat ? berikut ini ada beberapa
tips untuk menghilangkan rasa malas untuk melaksanakan sholat :
1. Niat
Kenapa
perlu niat ? Sebab, dalam hadist dikatakan segala perbuatan tergantung kepada
niatnya. Niatkan pada diri masing-masing untuk selalu sholat tepat waktu.
Bersungguh-sungguhlah dalam melawan rasa malas yang ada dalam diri
masing-masing. Jangan sampai rasa malas menguasai diri kita. Sebab, malas sifat
yang tidak disukai oleh Alloh.
2. Biasakanlah
Sholat Berjamaah
Seperti
yang diketahui sholat berjamaah pahala/ganjarannya lebih banyak dibandingkan
sholat secara munfarid(sendiri-sendiri) yakni, 27 derajad. Sedangkan, sholat
secara munfarid hanya 2 derajad, artinya ada suatu perbedaan yakni 25 derajad.
Walau pada awalnya terasa berat, tapi kalau sudah dibiasakan akan terasa ringan
bahkan akan merasa rugi bila meninggalkannya. Apalagi bagi seorang pria sudah
suatu kewajiban untuk melaksanakannya di masjid/mushola terdekat.
3. Kontrol
Diri
Jika
rasa malas itu datang menggrogoti kita, lawan saja. Ingat kewajiban kita
sebagai seorang muslim, ingatlah balasan/azab Alloh terhadap orang-orang yang
meninggalkan sholat. Di akhirat kelak, amalan yang akan pertama kali akan
dihisab/dilihat adalah sholat. Bila sholat seorang muslim itu baik, maka insya
Alloh amalan yang lainnya baik dan bilamana buruk, maka kemungkinan amalan yang
lainnya ikut menjadi buruk. Naudzubillahiminzalik …..
4. Jangan
Suka Menunda-Nunda
Salah
satu penyebab malasnya melaksanakan sholat adalah suka menunda-nunda.
Seharusnya jika adzan telah terdengar berkumandang, segeralah berwudhu, bersiap
untuk sholat dan tinggalkanlah aktifitas kita saat itu, penuhi panggilan Alloh
sang pemilik jagad raya. Ini memang terasa berat untuk dilakukan, tapi kalau
kita tidak berusaha melawannya, maka kita akan terus digerogoti rasa malas yang
pada akhirnya akan merugikan kita.
5. Komitmen
Komitmen
terhadap diri sendiri sangat diperlukan dalam melaksanakan sholat. Sebab,
sholat itu sebuah kewajiban dan kewajiban itu dibutuhkan komitmen yang kuat.
Lakukan sholat secara terus menerus, lakukan jangan yang wajib saja, tetapi
yang sunnahnya juga. Dengan demikian akan terasa ringan untuk kita dalam
melaksankan sholat sehingga kita menganggap sholat itu sebagai kebutuhan bukan
sebagai kewajiban. Rasa malas itu bisa datang kepada siapa saja, untuk itu
lawan lah rasa malas tersebut.
Tergantung
bagaimana kita bisa menyikapinya. Yang terpenting adalah niat, usaha, kemauan,
komitmen, untuk melaksanakan sholat 5 waktu dengan tepat waktu dan dengan
berjamaah.
Sholat
juga bisa menunjukkan karaktek yang sebenarnya bagi seorang muslim. Sebagai
contoh : bila kita melaksanakan sholat dengan tepat waktu, berarti telah
menunjukkan bahwa kita orang yang disiplin dan mempunyai komitmen terhadap diri
sendiri dan terhadap sebuah kewajiban.
Tetapi,
jika kita gemar menunda-nunda sholat dan pada akhirnya justru kita malah jadi
tidak sholat, itu telah menunjukkan karakter serta kepribadian diri kita bahwa
diri kita adalah seorang pemalas serta tidak mempunyai komitmen bagi suatu
kewajiban. Orang yang tidak mempunyai komitmen akan sulit untuk mendapatkan
kepercayaan dari orang lain. Sebab, yang dibutuhkan orang lain itu adalah
komitmen yang kita miliki.
Subhanalloh…..
Semoga
Alloh memberikan kita petunjuk dan hidayah-Nya, agar di setiap ilmu yang kita
miliki, dapat menggerakkan kita untuk lebih dekat lagi kepada Alloh. Aamiin.
Semoga tulisan ini bisa bermanfaat dunia akhirat.
Saya
juga menyadari banyak kekurangan di dalam tulisan ini dan yang menulis ini juga
masih berusaha melawan rasa malas untuk melakukan sholat. Bila ada kekurangan,
kesalahan mohon di maafkan. Bila ada kelebihan, kesempurnaan datangnya dari
Alloh. Sebab, manusia itu tempatnya salah dan khilaf jadi mohon dimaafkan.
Kesempurnaan hanyalah milik Alloh Subhanahu wataala.
Wasaalammualaikum
Warohmatullohi Wabarokaatuuh.
Alfaqir
Rizky
Pahlevi
2.
KIAT-KIAT
SHOLAT KHUSYU
Setelah
di tulisan pertama saya menulis tentang tips melawan rasa malas untuk
melaksanakan sholat, kali ini saya akan berbagi tips agar sholat kita menjadi
khusyu. Sebab, dengan khusyu dalam sholat yang kita lakukan menggambarkan
sebuah keihklasan dalam melaksanakannya. Sebab, sebanyak apapun ibadah yang
kita lakukan kalau tidak ikhlas ditolak oleh Alloh Subhanhu Wataala.
Berikut
ini adalah beberapa kiat agar sholat kita menjadi khusyu
1. Menghadirkan
Hati
Maksud menghadirkan
hati di sini adalah di saat kita sedang sholat di saat itu kita sedang
bermunajat minta kepada Alloh yang menghidupkan dan mematikan kita, berdiri
menghadapa sang maha kuasa, berdialog tanpa ada batasan apapun. Maka, dalam
keadaan seperti itu yakinlah bahwa Alloh sedang melihat, mengawasi gerak-gerik
sholat kita. Benarkah sholat kita ? dengan bacaan yang benar atau penuh dengan
kesalahan dan lain sebagainya.
Maka alangkah bodohnya
kita, jika sedang berhadapan langsung seperti itu, kita tidak merasa takut dan
bergetar dengan keberadaannya dihadapan kita. Naudzubillahiminzalik… semoga
kita dapat menghadirkan hati ketika sedang sholat.
2. Anggaplah
Sholat yang Terakhir
Agar Sholat yang kita
lakukan menjadi khusyu, berusahalah menganggap bahwa sholat yang sedang kita
lakukan itu adalah sholat yang terakhir kita lakukan. Karena bisa jadi setelah
kita melakukan sholat, Alloh mengutus malaikat izrail mencabut nyawa kita. Atau
anggaplah, ketika kita sedang berwudhu malaikat maut datang kepada kita memberi
tau bahwa wudhu yang kita lakukan adalah wudhu yang terakhir kita di dunia,
sholat yang kita lakukan adalah sholat yang terakhir untuk kita di dunia.
Subhanalloh…..
bagaimanakah sholat kita saat itu ? Sholat penuh dengan kekhusyuan atau dengan
main-main ? pastinya kita akan melaksanakan sholat dengan penuh kekhusyuan,
keikhlasan serta penuh pengharapan ridho dari Alloh Subhanahu Wataala.
3. Tuma’ninah
dan Tidak Tergesa-Gesa dalam Sholat
Tuma’ninah atau dalam
keadaan sholat dan tidak tergesa-gesa sangat dibutuhkan untuk membantu agar
sholat kita menjadi khusyu. Sebab, dengan ketenangan kita akan menjadi fokus
dalam bacaan dan gerakan ketika melaksanakan sholat. Oleh karena itu sebelum
kita bertakbir sebagai tanda dimulainya sholat, hilangkanlah perkara duniawi
yang bisa mengganggu fokus kita dalam sholat. Dan alihkan konsentrasi kita
dalam sholat yang sedang kita kerjakan.
4. Memahami
isi Bacaan Sholat
Memahami isi bacaan
sholat ini merupakan salah satu cara untuk membantu sholat kita menjadi khusyu.
Betapa banyak orang yang hafal bacaan dan gerakan sholat, tapi tidak bisa
memahami isi dari bacaan sholat yang dimulai dengan takbirotul ihram dan di
akhiri dengan salam.
Silahkan menghafal
bacaan sholat, tapi ada baiknya kita juga memahami akan bacaan sholat yang kita
lakukan sehingga pemahaman kita akan bacaan sholat semakin bertambah dan
membuat hati serta pikiran kita menjadi tenang. Sebab, di dalam sholat itu ada
bacaan Qur’annya.
5. Tartil
dan Memperbagus Bacaan Qur’an ketika Sholat
Salah satu rukun dalam
sholat adalah membaca surat Al Fatihah. Surat Al Fatihah merupakan bacaan
Qur’an. Dan sudah sepantasnya kita memperbagus bacaan Qur’an kita dengan
mempelajari tajwid serta mahrajnya. Sebab, dijelaskan oleh para ulama bilamana
rusak bacaan fatihah kita, maka rusak juga sholat kita. Oleh karena itu
perhatikanlah bacaan Qur’an kita agar sholat kita tidak sia-sia. Apalagi bagi
seorang imam, memperbagus bacaan Qur’an suatu kewajiban/keharusan. Dengan
memperbagus bacaan Qur’an kita membuat sholat yang kita lakukan menjadi tenang,
penuh kekhusyuan serta keihklasan.
6. Arahkan
Pandangan Hanya ke Tempat Sujud
Usahakan ketika kita
Sholat arahkan pandangan kita dari awal hanya ke tempat sujud. Tidak menengok
ke atas, ke samping apalagi sampai ke belakang karena itu dapat membatalkan
sholat kita serta mengganggu jamaah yang lainnya. Apalagi sampai merubah posisi
badan, itu dapat merusak sholat karena merubah arah kiblat.
7. Hindari
Segala hal yang Menyibukkan ketika Sholat
Maksudnya adalah
sebelum sholat dimulai usahakan untuk mematikan telepon genggam dulu atau
menggetarkannya, memakai pakaian yang bersih dan rapih, memakai wewangian agar
tidak mengganggu kita maupun jamaah yang lainnya.
Demikian beberapa cara
atau kiat-kiat agar sholat kita menjadi khusyu. Semoga kita dapat
mengamalkannya sehingga sholat kita menjadi khusyu. Saya pun juga masih belajar
agar sholat saya menjadi khusyu. Semoga ada manfaatnya dunia akhirat. Aamiin……
Tentunya masih banyak kekurangan di sana-sini,
jadi mohon dimaafkan.
Wassalamualaikum Warohmatullohi
Wabarokaatuh
Alfaqir
Rizky Pahlevi
3.
GEMBIRA
MENYAMBUT ROMADHON
Kurang dari 2 pekan
lagi kita akan menyambut bulan suci Romadhon. Bulan yang di dalamnya penuh
keberkahan, bulan yang di dalamnya penuh dengan kasih sayang Alloh, bulan yang
di dalamnya penuh dengan ampunan Alloh, bulan yang di dalamnya penuh peristiwa
sejarah buat agama islam maupun NKRI serta bulan yang saya pribadi
mengatakannya bulan ladang pahala.
Kenapa dikatakan bulan
penuh sejarah ?
Kita tau salah satu
peristiwa terbesar bagi agama Islam adalah diturunkannya Al Qur’an oleh Alloh
kepada Nabi Muhammad dengan perantara malaikat Jibril AS yang dijadikan pedoman
bagi umat Islam terjadi di bulan suci Ramadhan tepatnya tanggal 17 Ramadhan
tahun gajah. Mangkanya kita sering menyebutnya Nuzulul Qur’an. Dan bagi NKRI
sendiri salah satu peristiwa yang bersejarah adalah kemerdekaan Negara Indonesia
didapat oleh para pejuang kita dari tentara sekutu terjadi di bulan Ramadhan
tepatnya tanggal 17 Agustus tahun 1945. Artinya, ada kesamaan di sini yakni
antara turunnya Qur’an dengan kemerdekaan RI, yakni sama-sama tanggal 17 serta
sama-sama terjadi di bulan suci Ramadhan. Semoga dengan persamaan ini Negara
kita dijadikan Negara yang Baldatun Toyyibatun Warobbun Gofuur.
Kenapa saya katakan
bulan ladang pahala ?
Karena, dalam bulan
suci Ramadhan banyak sekali keistimewaan maupun keutamaan yang ada. Di antaranya
: bau mulut orang yang berpuasa seperti minyak wangi kasturi. Tidurnya orang
berpuasa diberikan pahala oleh Alloh. Tetapi, jangan mentang-mentang dapat
pahala lantas membuat kita tidur terus mulai subuh sampai menjelang maghrib.
Kalau itu kita lakukan akan sia-sia puasa kita sebab, pahalanya berkurang.
Serta keistimewaan yang lainnya adalah ibadah yang dilakukan penuh dengan
keihlasan, tanpa paksaan, penuh dengan keimanan dan pengharapan ridho Alloh
kalau kita lakukan di bulan Romadhon pahalanya dilipatgandakan oleh Alloh.
Ibadah wajib dilipatgandakan jadi 70 kali lipat. Ibadah sunnah dilipatgandakan
seperti ibadah wajib ganjarannya. Betapa istimewanya bulan Romadhon. Masya
Alloh….
Bagaimana Perasaan Kita
dengan Kedatangan Bulan Romadhon ?
Apakah kit senang,
gembira, suka ? atau justru sebaliknya kita jadi tidak senang, gembira, suka
akan kedatangan bulan Romadhon ? nauzubillahiminzalik… semoga kita tidak
seperti itu.
Padahal ada hadist nabi
yang mengatakan :
“Siapa orang yang
gembira akan kedatangan bulan suci Romadhon, diharamkan jasadnya menyentuh api
neraka.”
Berdasarkan hadist di
atas sudah jelas bahwa kita baru senang, baru suka, baru gembira akan datangnya
bulan romadhon sudah haram jasad kita ini menyentuh api neraka. Lantas senang,
gembira, suka seperti apa yang diharamkan untuk menyentuh api neraka ? yakni
senang, gembira, suka yang bukan sekedar ucapan lisan saja, tapi diyakini dalam
hati penuh keimanan dan diimplementasikan dalam bentuk perbuatan.
Sebab, kalau sekedar
ucapan lisan tanpa ada iman dalam hatinya, rasanya sulit untuk bisa buktikan
dalam perbuatan.
Bagaimana Caranya
Menunjukkan Perasaan Senang kita ?
Salah satu caranya
dengan Bertaqorrub Illalloh, mendekatkan diri pada Alloh dengan memperbanyak
amal soleh di bulan suci Romadhon. Wujudnya itu
Bisa dengan sholat 5
waktu berjamaah
Bisa dengan baca Qur’an
Bisa dengan membayar
zakat
Bisa dengan bakti
kepada orang tua
Bisa dengan memberikan
hidangan orang yang puasa
Bisa dengan
ibadah-ibadah sunnah yang lainnya
Serta masih banyak lagi
perbuatan yang bisa kita lakukan untuk menunjukkan kegembiraan kita akan
kedatangannya bulan suci Romadhon.
Bekal apa kiranya yang
kita persiakan untuk menghadapi kehidupan bulan suci Romadhon ?
Sebaik-baiknya bekal
adalah takwa dan iman kita kepada Alloh. Kenapa takwa dan iman ? sebab hanya
dengan takwalah yang dapat menyelamatkan kehidupan seorang hamba dunia akhirat.
Sebab, perintah puasa hanya diwajibkan oleh Alloh bagi orang-orang yang
beriman. Sesuai dengan firman Alloh dalam Qur’an Surat Al Baqoroh ayat 183 :
“Hai Orang-Orang yang
Beriman, telah diwajibkan atas kalian berpuasa, sebagaimana telah diwajibkan
atas orang-orang sebelum kalian agar kalian menjadi orang yang bertakwa.”
Semoga kita mampu
dipertemukan oleh Alloh dengan bulan suci Romadhon yang sebentar lagi tiba,
karena tidak ada yang bisa menjamin usia seseorang kecuali Alloh Subhanahu
Wataala. Dan semoga kita mampu berpuasa di bulan Romadhon denga baik dan benar.
Demikian sedikit
tulisan saya ini, semoga ada manfaatnya.
Wassalamualaikum warohmatullohi
Wabarokaatuh.
Alfaqir
Rizky Pahlevi
4.
BELAJAR
UNTUK MERAIH CITA-CITA
Setiap Manusia apapun
profesinya saat ini baik dia seorang petani, pedagang, nelayan, guru, pelajar,
masinis, nahkoda, pilot, menteri bahkan seorang presiden pasti ketika masa
kecilnya mempunyai cita-cita yang ia ingin dapatkan ketika sudah menjadi besar.
Akan tetapi ketika
sudah menjadi besar, terkadang cita-cita yang kita punyai tidak bisa kita
dapatkan dan raih atau tidak sama dengan keputusan Alloh yang sudah ditetapkan
untuk diri dan kehidupan kita. Tapi, percayalah bahwa itu yang terbaik untuk
kita dan jangan pernah buruk sangka terhadap Alloh. Buruk sangka terhadap
manusia saja dilarang, apalagi buruk sangka terhadap Alloh. Kalau kita
perhatikan firman Alloh dalam Qur’an di ujung terakhir ayat 30 surat Al Baqoroh
sudah jelas :
“Inni A’lamuma Laa Ta’lamuun.”
Sesungguhnya aku(kata
Alloh) lebih mengetahui daripada apa yang kalian tidak ketahui.”
Kenapa cita yang kita
punyai ketika kecil tidak bisa kita dapatkan ?
Karena usaha yang kita
lakukan selama ini kurang maksimal, mudah menyerah serta selalu bersikap
pesimisme terhadap hasil yang akan kita peroleh. Padahal dengan usaha yang
keras, tak kenal lelah, pantang menyerah serta selalu bersikap yakin terhadap
hasil yang kita peroleh insya Alloh hasilnya tidak akan mengecewakan kita.
Alloh pun berfirman :
“Alloh tidak akan
merubah nasib suatu kaum, sebelum kaum tersebutlah yang merubahnya.” Dan Rosul
pun bersabda :
Manjadda Wajada : Siapa
yang sungguh-sungguh, ia akan berhasil.
Melihat firman Alloh di
atas serta hadist Rosululloh sudah jelas bagi kita bahwa kesungguhan,
ketekunan, keseriusan akan membawa kita mendapatkan apa yang kita cita-citakan.
Jangan harap dengan kemalasan kita bisa mendapatkan apa yang kita cita-citakan.
Sebab, Alloh tidak menyukai orang yang pemalas. Dan yakinlah terhadap usaha
yang kita kerjakan. Lah kalau kita tidak yakin terhadap usaha yang kita lakukan
bisa sukses ? bagaimana Alloh akan berikan kesuksesan kepada kita ? teruslah
minta kepada Alloh dengan do’a yang kita panjatkan sebab kata Alloh : Mintalah
kepadaku, niscaya akan kubakulkan permintaanmu.
Usaha apa yang bisa
kita lakukan untuk mendapatkan cita-cita kita ?
Yakni salah satunya
dengan Belajar. Dalam Islam kewajiban belajar bukan sekedar diwajibkan untuk
pelajar atau mahasiswa saja, tapi semua umat muslim sejak dilahirkan dari rahim
perut ibunya sudah diwajibkan untuk belajar. Jangan mentang-mentang profesinya
guru, dosen, kyai lantas sudah malas untuk belajar. Jangan sampai kita seperti
itu.
Rosululloh bersabda
dalam hadistnya :
“Menuntut ilmu itu
hukumnya wajib bagi muslim laki-laki maupun perempuan.”
( HR Ibnu Majah )
Kalau kita mempelajari
proses kehidupan manusia tidak lepas dari kata belajar. Dari mulai lahir dari
rahim perut ibu yang penuh perjuangan bahkan nyawa pun dipertaruhkan kita sudah
disuruh belajar sampai kematian menjelang. Baru lahir kita diazankan oleh ayah
kita di telinga kanan. Diiqomatkan di telinga kiri. Tujuannya apa? Yakni agar
kita selalu mendengar kata-kata atau kalimat-kalimat yang baik yang bisa
membawa kemanfaatan hidup dunia akhirat.
Masuk usia 5 bulan
sampai 2 tahun si anak mulai belajar berangkang, berdiri, berbicara dan
dipernalkan oh ini ayahnya, oh ini ibunya, oh ini kakaknya, oh ini kakek dan
neneknya. Masuk usia 2 tahun sampai 5 tahun si anak belajar untuk tidak meminum
asi lagi dan makannya pun sudah bubur .
Masuk usia 5 tahun si
anak sudah dimasukkan kedalam pendidikan formal yakni taman kanak-kanak(TK),
masuk usia 6 sampai 12 tahun dimasukkan ke sekolah dasar, masuk usia 12-15
tahun dimasukkan ke sekolah menengah pertama, masuk usia 15-17 tahun dimasukkan
ke SMK atau ke SMA setelah iitu dimasukkan ke jenjang perguruan tinggi. Bahkan
ada orang tua yang menitipkan anaknya ke pesantren untuk dilatih kedisiplisanan
dan kemandirian.
Masuk dunia kerja pun
kita masih diwajibkan untuk belajar yakni mengikuti pelatihan kerja. Yang pada
intinya kehidupan kita itu tidak terlepas dari Belajar. Sampai-sampai menjelang
kematian kita diwajibkan belajar yakni, belajar mengcapkan kalimat tauhid :
Laailaa Haillalloh Muhammadurrosululloh. Sebab, ada hadist nabi yang mengatakan
: bekali orang mati dengan Laaila Haillalloh. Serta : Orang yang matinya
mengucapkan kalimat tauhid maka matinya khusnul hotimah serta mendapatkan
surganya Alloh Subhanahu Wataala.
Semoga di sisa usia
kita ini bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya salah satunya dengan belajar. Inginkan
dunia maka dengan ilmu, inginkan akhirat dengan ilmu, inginkan kedua-duanya
harus dengan ilmu.
Semoga ada manfaatnya
Wassalamualaikum
Warohmatullohi Wabarokaatuh.
Alfaqir
Rizky Pahlevi
5.
KIAT
MERAIH RIZQI BAROKAH
1. Harta
yang Diperoleh Bukan Hasil Riba
Mengembalikan
uang yang dipinjam dengan jumlah yang lebih banyak, inilah untuk riba yang
sering kita lihat di lingkungan masyarakat pada umumnya. Riba adalah salah satu
hal yang menyesatkan manusia dan merupakan penutup pintu dalam mencari rizqi
yang berkah.
Hati-hatilah
dengan masalah riba ini. kelihatannya remeh dan sering tidak disadari. Namun
dampaknya demikian luar biasa. Bukan hanya hilangnya berkah dalam rizqi yang
diperoleh, namun efek negatifnya akan terus menguber sisa-sisa hidupnya. Baik
ketika masih hidup di dunia maupun setelah berada di akhirat.
Jauh
sebelum syari’at Islam diturunkan dengan sempurna, Alloh telah memberikan
gambaran siksa bagi pelaku riba kepada Rosululloh SAW, yakni pada saat beliau
di Mi’rajkan. Oleh Alloh digambarkan adanya beberapa orang yang disiksa didalam
neraka. Perut mereka besar bagaikan rumah yang sebelumnya tidak pernah
disaksikan Rosululloh SAW kemudian Alloh tempatkan orang-orang tersebut pada
sebuah jalan yang tengah dilalui dan menyuguhkan sajian-sajian atau adegan
kekerasan yang menakutkan masyarakat sehingga masyarakat merasa khawatir untuk
menyimpan uang di rumahnya sendiri dan bergegas mendepositokan uangnya di
Bank-bank milik mereka yang mengakibatkan keuntungan berlipat bagi mereka.
Sistem pinjam-meminjam dengan bunga pun menjadi kebiasaan dan menjadi mustahil
bila dilepaskan dari perbankan. Masyarakat tidak lagi memperhatikan mana yang
halal dan mana yang haram. Riba telah dianggap sama dengan jual beli yang
diperbolehkan menurut syariat.
Alloh
berfirman :
“Orang-orang
yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya
orang yang kemasukan setan lantaran (tekanan) penyakit gila.”
(QS.
Al Baqoroh:275)
2. Merampas
Hak Orang dengan Paksa, Menghilangkan Keberkahan Harta
Jauhilah
mencari rizqi dengan cara melakukan perampasan hak milik orang lain. Misalnya :
menodong, karena rizki hasil menodong bukanlah rizki yang barokah sebab cara
yang digunakan adalah cara yang haram dengan menyebabkan kerugian atau
menyakiti orang lain.
Mengapa
Harus Begitu ?
Kejernihan
hati seseorang, sangat mempengaruhi baik-buruk akhlaknya. Demikian pula
seseorang yang mengutamakan hidup dengan kasih sayang. Apalagi jika di
tambahkan dengan prinsip hidup untuk mencari rizki yag halal dan barokah untuk
menghidupi diri dan keluarganya.
Melakukan
perampasan hak orang lain dengan paksa, jelas sekali bahwa hal itu akan
menghilangkan keberkahan rizkinya. Misalnya : seorang yang mempunyai profesi super
buruk, seperti penodong, pencuri, pencopet, penipu dan pekerjaan sekelasnya
yang ujung-ujungnya sangat merugikan orang lain. Hilangnya keberkahan perolehan
rizki dengan cara seperti itu, adalah karena ketidak ikhlasan hati orang-orang
yang teraniaya dengan perbuatannya itu.
Alloh
Berfirman :
“Sesungguhnya
pembalasan terhadap orang-orang yang memerangi Alloh dan Rosulnya dan membuat
kerusakan dimuka bumi, hanyalah mereka dibunuh atau salib atau dipotong tangan dan kaki mereka dengan
bertimbal balik atau dibuang dari negeri (tempat kediamannya). Yang demikian
itu (sebagai) suatu penghinaan untuk mereka di dunia dan di akhirat mereka oleh
siksaan yang besar.”
(QS
Al Maidah : 33)
Al-Wahdi
ra berkata : “Yang dimaksudkan dengan memerangi Alloh dan Rosulnya adalah
bermaksiat dan tidak taat kepada Alloh dan Rosulnya.” Setiap orang yang
membangkang kepadamu berarti memerangimu. Berupaya menimbulkan kerusakan di
bumi. Artinya dengan cara membunuh, mencuri dan mengambil harta orang lain.
3. Lidah
yang Bersumpah Palsu Menyendatkan Rizki
Sumpah
yang dulunya sangat diagungkan, disakralkan dan diperuntuhkan hanya untuk
kebenaran saja, sekarang bagai barang rongsokan yang tak berguna. Bermain-main
dengan sumpah adalah hal yang biasa dilakukan oleh kebanyakan orang,
lebih-lebih bila menyangkut dalam urusan perut, maka sumpah palsu bagaikan
ocehan anak kecil, yang bisa diucapkan setiap saat, tanpa memperdulikan
dampaknya, baik dalam transaksi jual-beli, janji, berhutang, pangkat, jabatan
dan kegiatan lainnya.
Betapa
Sulitnya Mengendalikan Lidah
Menjaga
lidah memang tidak semudah menjaga hewan peliharaan. Sangat sulit, karena ini
berhubungan dengan hawa nafsu secara langsung. Hanya akal sehat dan kejernihan
berfikir sajalah yang bisa mengendalikannya.
Karena
ketidak sadaran itulah seringkali mencari rizki pun selalu dibumbui dengan aura
sumpah-sumpah serapah penuh kepalsuan. Hal ini berawal dari ketidak jujuran
yang sering dilakukan orang-orang saat ini, sehingga, akibatnya banyak orang
yang tidak sadar jika telah melakukan kedustaan dan sumpah palsu.
Rosululloh
SAW bersabda :
“Selamatnya
manusia tergantung lisannya”
Hadist
ini jelas menerangkan kepada kita hati-hatilah dalam menjaga lisan. Lisan
memang tidak bertulang, tapi kalau sudah menyakiti perasaan orang lain sangat
susah sekali dilupakan dan dimaafkan. Kalau sudah menyakiti perasaan seseorang,
rasa sakitnya lebih tajam daripada pedang.
Semoga
kita pandai menjaga lisan kita dalam berucap. Dan berucaplah kalimat yang baik-baik
saja serta yang bermanfaat saja.
6.
KIAT
SUKSES PUASA RAMADHAN
Kurang
dari dua pekan lagi kita akan kedatangan bulan suci Ramadhan. Bulan yang hanya
ada sekali dan waktu satu tahun. Tidak semua orang bisa merasakan puasa
Ramadhan tahun ini dikarenakan telah di panggil oleh Alloh atau habis masa kontraknya
hehehehe. Tetapi tidak sedikit juga orang yang bisa merasakan Puasa Ramadhan,
tapi tidak bisa memanfaatkannya dengan baik. Puasa yang dilakukannya tidak
berbekas, melainkan hanya rasa lapar dan haus saja. Sebagaimana telah
diterangkan oleh Rosululloh dalam sabdanya :
“Dari Abi Hurairah ra. berkata, Rasulullah
SAW bersabda; “berapa banyak orang yang berpuasa, mereka tidak mendapatkan
sesuatu apapun dari puasanya, melainkan hanya lapar semata. Dan berapa banyak
orang yang beribadah di malam hari, mereka tidak mendapatakan apapun dari
ibadah yang di lakukannya melankan hanya sekedar terjaga malam.” (HR. Imam
Ahmad)
Berkaca pada hadist di atas seharusnya menjadi
pelajaran bagi kita, jangan sampai puasa yang kita lakukan tidak membekas,
melainkan hanya rasa lapar dan haus saja. Kalau sampai itu terjadi betapa
ruginya, tidak bisa memanfaatkan dengan baik dan benar. Karena, belum tentu
tahun yang akan datang kita bisa berjumpa lagi dengan bulan Ramadhan.
Lantas bagaimana caranya agar puasa Ramadhan kita
bisa membekas ? serta mendapatkan predikat yang bertakwa ?
Di bawah ini ada beberapa tips agar puasa kita
sukses :
Pertama, sambutlah
kedatangan bulan ramadhan ini dengan penuh suka cita,bergembira dan bersyukur.
Jangan sekali-kali kita sambut ramadhan dengan kesedihan, kelesuan
apalagi merasa terbebani, Karena apapun perasaanhati dan kondisi pikiran
seseorang akan sangat mempengaruhi tindakan dan prilaku selanjutnya
Kedua,
kenali dan kuasai dengan baik ajaran Islam tentang puasa serta amal ibadah
lain di bulan ramadhan. Adapun diantara yang mesti kita pahami adalah
tentang syarat dan rukun puasa, pembatal-pembatal puasa, kesunahan dan
kemakruhannya, factor-faktor yang meringankan seseorang tidak berpuasa
serta konsekwensinya, tuntunan salat tarawih, tata cara tadarrus, zakat fitrah
dan lain sebagainya.
Saat ini, mempelajari
materi-materi semacam ini, hemat penulis tidaklah terlalu sulit, bahkan boleh
di bilang sangat mudah . Kita tidak harus masuk pondok pesantren dan menjadi
santri atau harus duduk kepenatan berjam-jam di majlis pengajian. Hanya
duduk duduk manis di depan kumputer untuk meng-akses materi-materi
tersebut melalui jaringan internet, maka semua akan menjadi jelas. Karena
disana “ Syekh Google” sudah siap melayani segala macam
informasi yang kita butuhkan. Ini serius lho, bukankah media dan sumber
belajar itu sangat banyak dan beragam. Toh kalau hasilnya masih
meragukan, tanya sama pak ustadz atau Kiai.
Dengan demikian,
bergantung kemauan dan ketulusan hati kita. Bersedia ngga’ diri kita
untuk belajar dan berusaha mencapai kesempurnaan ramadhan. Minimal ada
perubahan kearah yang lebih baik, lebih bermutu di banding tahun sebelumnya.
Ketiga,
lakukan planning atau perencaan yang tepat, efesien dan
efektif untuk kegiatan-kegiatan ibadah yang akan kita laksanakan selama
ramadhan. Buatlah jadwal dan aturlah sedemikian rupa kegiatan rutin kita.
Misalnya jam berapa saya harus mengaji dan tadarrus al-Qur’an, jam sekian baca
buku agama, kumpul dan buka bersama keluarga, tarawih di mesjid atau
mushalla ini, salat berjamah dll. Semua menu kegiatan harus terjadwal dngan
rapi dan hendaknya secara istiqamah di jaga dan laksanakan.
Keempat, kurangi
aktifitas –aktifitas yang masih memungkinkan untuk di kurangi bahkan kalau
perlu di istirahatkan untuk sementara ramadhan. Hindari sebisa mungkin
pekerjaan berat yang banyak menguras tenaga terutama di siang hari.
Pekerjaan tersebut jelas akan berpengaruh pada kondisi fisik saat
beribadah Tarawih dan lainnya. Orang tua dulu sering mengajarkan petuah pada
anaknya saat ramadhan tiba;
“ Nak, Ramadhan itu
bulan ibadah, bulan taqarrub kepada Allah. Nikmati hasil usahamu selama 11
bulan kemaren sebagai bekal ibadah dibulan suci ini. Jangan sampai setahun
penuh, usiamu dihabiskan untuk urusan duniamu, minimal satu bulan ini
kamu fokuskan untuk beramal”
Kelima,
Jaga kondisi tubuh selama berpuasa dengan cara mengkonsumsi makanan dan
minuman yang bergizi dan bervitamin yang di butuhkan tubuh agar tubuh
senantiasa fit dan stabil. Khususnya, di saat-saat berbuka dan sahur.
Keenam, buatlah
jangkar pertahanan puasa dengan menjaga lingkungan pergaulan, khususnya
yang dapat merusak nilai pahala ibadah puasa kita. hindari senang bergerombol
atau duduk-duduk di pinggir jalan atau ngerumpi yang tak jelas.
Diriwayatkan oleh Anas ra, Rasulullah SAW bersabda;
“Ada lima perkara yang dapat
merusak (pahala) puasa, yaitu: berdusta,menggunjing keburukan orang ,mengadu
domda, sumpah palsu dan memandang dengan di sertai syahwat.”
Demikianlah beberapa kiat agar
puasa Ramadhan kita bisa sukses. Yang terpenting dari itu adalah kita bukan
sekedar membuat rencana saja, tapi lebih dari itu kita bisa benar-benar
memanfaatkan kedatangan bulan suci Ramadhan dengan baik dan benar dalam rangka
bertaqorrub ilalloh : mendekatkan diri kepada Alloh dengan memperbanyak amal
soleh baik wajib maupun sunnah. Baik sifatnya hablum minalloh maupun hablum
minannas.
Serta jangan sekali-kali kita
bertindak yang merugikan, yakni yang hanya menghilangkan atau mengurangi pahala
puasa kita. Oleh sebab itu, tetaplah berpegang teguh dalam agama Alloh yakni
jangan sampai kita termakan oleh arus perubahan zaman di era modern ini.
Semoga kita diberikan
kesempatan, diberikan pajang umur dalam taat, sehat walafiat untuk melaksanakan
ibadah puasa Ramadhan dengan sebaik-baiknya sehingga kita mendapatkan predikat
laallakum tattaquuna. Sesuai dengan firman Alloh dalam Qur’an surat Al Baqoroh
ayat 183.
Semoga tulisan ini bisa
bermanfaat untuk kita hidup dunia akhirat.
Bila ada kekurangan, kesalah
mohon di maafkan. Bila ada kesempurnaan datangnya dari Alloh Subhanahu
Wataala….
AL Faqir
Rizky Pahlevi ….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar