Jumat, 03 Juni 2016

1.      KIAT-KIAT AGAR TIDAK MALAS SHOLAT
Sholat adalah kewajiban bagi seorang muslim yang telah baligh, berakal, dan diberikan kemampuan lainnya. Sholat termasuk dalam rukun islam, yakni rukun islam yang ke 2 setelah mengucapkan syahadat. Artinya, bagi seorang muslim hukumnya wajib untuk melakukan sholat senang tidak senang, mau tidak mau, suka tidak suka.
Sholat juga termasuk tiang agama Islam. Seperti yang digambarkan dalam salah satu hadist : “Sholat itu tiang agama, siapa orang yang melaksanakan sholat maka ia menegakkan tiang agamanya dan siapa orang yang meninggalkan sholat, maka ia meruntuhkan tiang agamanya.” Betapa pentingnya sholat buat kehidupan kita untuk kita jalankan dengan sebaik-baiknya.
Akan tetapi dalam perakteknya atau faktanya masih banyak disekitar kita yang menyepelehkan sholat dengan cara menunda-nunda sholat dengan sholat tidak tepat waktu yang pada akhirnya terkadamg malah kita jadi tidak melaksanakan sholat. Lantas bagaimana caranya agar kita tidak malas untuk sholat ? berikut ini ada beberapa tips untuk menghilangkan rasa malas untuk melaksanakan sholat :
1.      Niat
Kenapa perlu niat ? Sebab, dalam hadist dikatakan segala perbuatan tergantung kepada niatnya. Niatkan pada diri masing-masing untuk selalu sholat tepat waktu. Bersungguh-sungguhlah dalam melawan rasa malas yang ada dalam diri masing-masing. Jangan sampai rasa malas menguasai diri kita. Sebab, malas sifat yang tidak disukai oleh Alloh.
2.      Biasakanlah Sholat Berjamaah
Seperti yang diketahui sholat berjamaah pahala/ganjarannya lebih banyak dibandingkan sholat secara munfarid(sendiri-sendiri) yakni, 27 derajad. Sedangkan, sholat secara munfarid hanya 2 derajad, artinya ada suatu perbedaan yakni 25 derajad. Walau pada awalnya terasa berat, tapi kalau sudah dibiasakan akan terasa ringan bahkan akan merasa rugi bila meninggalkannya. Apalagi bagi seorang pria sudah suatu kewajiban untuk melaksanakannya di masjid/mushola terdekat.
3.      Kontrol Diri
Jika rasa malas itu datang menggrogoti kita, lawan saja. Ingat kewajiban kita sebagai seorang muslim, ingatlah balasan/azab Alloh terhadap orang-orang yang meninggalkan sholat. Di akhirat kelak, amalan yang akan pertama kali akan dihisab/dilihat adalah sholat. Bila sholat seorang muslim itu baik, maka insya Alloh amalan yang lainnya baik dan bilamana buruk, maka kemungkinan amalan yang lainnya ikut menjadi buruk. Naudzubillahiminzalik …..
4.      Jangan Suka Menunda-Nunda
Salah satu penyebab malasnya melaksanakan sholat adalah suka menunda-nunda. Seharusnya jika adzan telah terdengar berkumandang, segeralah berwudhu, bersiap untuk sholat dan tinggalkanlah aktifitas kita saat itu, penuhi panggilan Alloh sang pemilik jagad raya. Ini memang terasa berat untuk dilakukan, tapi kalau kita tidak berusaha melawannya, maka kita akan terus digerogoti rasa malas yang pada akhirnya akan merugikan kita.
5.      Komitmen
Komitmen terhadap diri sendiri sangat diperlukan dalam melaksanakan sholat. Sebab, sholat itu sebuah kewajiban dan kewajiban itu dibutuhkan komitmen yang kuat. Lakukan sholat secara terus menerus, lakukan jangan yang wajib saja, tetapi yang sunnahnya juga. Dengan demikian akan terasa ringan untuk kita dalam melaksankan sholat sehingga kita menganggap sholat itu sebagai kebutuhan bukan sebagai kewajiban. Rasa malas itu bisa datang kepada siapa saja, untuk itu lawan lah rasa malas tersebut.

Tergantung bagaimana kita bisa menyikapinya. Yang terpenting adalah niat, usaha, kemauan, komitmen, untuk melaksanakan sholat 5 waktu dengan tepat waktu dan dengan berjamaah.
Sholat juga bisa menunjukkan karaktek yang sebenarnya bagi seorang muslim. Sebagai contoh : bila kita melaksanakan sholat dengan tepat waktu, berarti telah menunjukkan bahwa kita orang yang disiplin dan mempunyai komitmen terhadap diri sendiri dan terhadap sebuah kewajiban.
Tetapi, jika kita gemar menunda-nunda sholat dan pada akhirnya justru kita malah jadi tidak sholat, itu telah menunjukkan karakter serta kepribadian diri kita bahwa diri kita adalah seorang pemalas serta tidak mempunyai komitmen bagi suatu kewajiban. Orang yang tidak mempunyai komitmen akan sulit untuk mendapatkan kepercayaan dari orang lain. Sebab, yang dibutuhkan orang lain itu adalah komitmen yang kita miliki.
Subhanalloh…..
Semoga Alloh memberikan kita petunjuk dan hidayah-Nya, agar di setiap ilmu yang kita miliki, dapat menggerakkan kita untuk lebih dekat lagi kepada Alloh. Aamiin. Semoga tulisan ini bisa bermanfaat dunia akhirat.

Saya juga menyadari banyak kekurangan di dalam tulisan ini dan yang menulis ini juga masih berusaha melawan rasa malas untuk melakukan sholat. Bila ada kekurangan, kesalahan mohon di maafkan. Bila ada kelebihan, kesempurnaan datangnya dari Alloh. Sebab, manusia itu tempatnya salah dan khilaf jadi mohon dimaafkan. Kesempurnaan hanyalah milik Alloh Subhanahu wataala.

Wasaalammualaikum Warohmatullohi Wabarokaatuuh.
Alfaqir
Rizky Pahlevi

















2.      KIAT-KIAT SHOLAT KHUSYU

Setelah di tulisan pertama saya menulis tentang tips melawan rasa malas untuk melaksanakan sholat, kali ini saya akan berbagi tips agar sholat kita menjadi khusyu. Sebab, dengan khusyu dalam sholat yang kita lakukan menggambarkan sebuah keihklasan dalam melaksanakannya. Sebab, sebanyak apapun ibadah yang kita lakukan kalau tidak ikhlas ditolak oleh Alloh Subhanhu Wataala.
Berikut ini adalah beberapa kiat agar sholat kita menjadi khusyu
1.      Menghadirkan Hati
Maksud menghadirkan hati di sini adalah di saat kita sedang sholat di saat itu kita sedang bermunajat minta kepada Alloh yang menghidupkan dan mematikan kita, berdiri menghadapa sang maha kuasa, berdialog tanpa ada batasan apapun. Maka, dalam keadaan seperti itu yakinlah bahwa Alloh sedang melihat, mengawasi gerak-gerik sholat kita. Benarkah sholat kita ? dengan bacaan yang benar atau penuh dengan kesalahan dan lain sebagainya.
Maka alangkah bodohnya kita, jika sedang berhadapan langsung seperti itu, kita tidak merasa takut dan bergetar dengan keberadaannya dihadapan kita. Naudzubillahiminzalik… semoga kita dapat menghadirkan hati ketika sedang sholat.
2.      Anggaplah Sholat yang Terakhir
Agar Sholat yang kita lakukan menjadi khusyu, berusahalah menganggap bahwa sholat yang sedang kita lakukan itu adalah sholat yang terakhir kita lakukan. Karena bisa jadi setelah kita melakukan sholat, Alloh mengutus malaikat izrail mencabut nyawa kita. Atau anggaplah, ketika kita sedang berwudhu malaikat maut datang kepada kita memberi tau bahwa wudhu yang kita lakukan adalah wudhu yang terakhir kita di dunia, sholat yang kita lakukan adalah sholat yang terakhir untuk kita di dunia.
Subhanalloh….. bagaimanakah sholat kita saat itu ? Sholat penuh dengan kekhusyuan atau dengan main-main ? pastinya kita akan melaksanakan sholat dengan penuh kekhusyuan, keikhlasan serta penuh pengharapan ridho dari Alloh Subhanahu Wataala.


3.      Tuma’ninah dan Tidak Tergesa-Gesa dalam Sholat
Tuma’ninah atau dalam keadaan sholat dan tidak tergesa-gesa sangat dibutuhkan untuk membantu agar sholat kita menjadi khusyu. Sebab, dengan ketenangan kita akan menjadi fokus dalam bacaan dan gerakan ketika melaksanakan sholat. Oleh karena itu sebelum kita bertakbir sebagai tanda dimulainya sholat, hilangkanlah perkara duniawi yang bisa mengganggu fokus kita dalam sholat. Dan alihkan konsentrasi kita dalam sholat yang sedang kita kerjakan.
4.      Memahami isi Bacaan Sholat
Memahami isi bacaan sholat ini merupakan salah satu cara untuk membantu sholat kita menjadi khusyu. Betapa banyak orang yang hafal bacaan dan gerakan sholat, tapi tidak bisa memahami isi dari bacaan sholat yang dimulai dengan takbirotul ihram dan di akhiri dengan salam.
Silahkan menghafal bacaan sholat, tapi ada baiknya kita juga memahami akan bacaan sholat yang kita lakukan sehingga pemahaman kita akan bacaan sholat semakin bertambah dan membuat hati serta pikiran kita menjadi tenang. Sebab, di dalam sholat itu ada bacaan Qur’annya.
5.      Tartil dan Memperbagus Bacaan Qur’an ketika Sholat
Salah satu rukun dalam sholat adalah membaca surat Al Fatihah. Surat Al Fatihah merupakan bacaan Qur’an. Dan sudah sepantasnya kita memperbagus bacaan Qur’an kita dengan mempelajari tajwid serta mahrajnya. Sebab, dijelaskan oleh para ulama bilamana rusak bacaan fatihah kita, maka rusak juga sholat kita. Oleh karena itu perhatikanlah bacaan Qur’an kita agar sholat kita tidak sia-sia. Apalagi bagi seorang imam, memperbagus bacaan Qur’an suatu kewajiban/keharusan. Dengan memperbagus bacaan Qur’an kita membuat sholat yang kita lakukan menjadi tenang, penuh kekhusyuan serta keihklasan.
6.      Arahkan Pandangan Hanya ke Tempat Sujud
Usahakan ketika kita Sholat arahkan pandangan kita dari awal hanya ke tempat sujud. Tidak menengok ke atas, ke samping apalagi sampai ke belakang karena itu dapat membatalkan sholat kita serta mengganggu jamaah yang lainnya. Apalagi sampai merubah posisi badan, itu dapat merusak sholat karena merubah arah kiblat.


7.      Hindari Segala hal yang Menyibukkan ketika Sholat
Maksudnya adalah sebelum sholat dimulai usahakan untuk mematikan telepon genggam dulu atau menggetarkannya, memakai pakaian yang bersih dan rapih, memakai wewangian agar tidak mengganggu kita maupun jamaah yang lainnya.

Demikian beberapa cara atau kiat-kiat agar sholat kita menjadi khusyu. Semoga kita dapat mengamalkannya sehingga sholat kita menjadi khusyu. Saya pun juga masih belajar agar sholat saya menjadi khusyu. Semoga ada manfaatnya dunia akhirat. Aamiin……
 Tentunya masih banyak kekurangan di sana-sini, jadi mohon dimaafkan.

Wassalamualaikum Warohmatullohi Wabarokaatuh
Alfaqir
Rizky Pahlevi

















3.      GEMBIRA MENYAMBUT ROMADHON

Kurang dari 2 pekan lagi kita akan menyambut bulan suci Romadhon. Bulan yang di dalamnya penuh keberkahan, bulan yang di dalamnya penuh dengan kasih sayang Alloh, bulan yang di dalamnya penuh dengan ampunan Alloh, bulan yang di dalamnya penuh peristiwa sejarah buat agama islam maupun NKRI serta bulan yang saya pribadi mengatakannya bulan ladang pahala.

Kenapa dikatakan bulan penuh sejarah ?
Kita tau salah satu peristiwa terbesar bagi agama Islam adalah diturunkannya Al Qur’an oleh Alloh kepada Nabi Muhammad dengan perantara malaikat Jibril AS yang dijadikan pedoman bagi umat Islam terjadi di bulan suci Ramadhan tepatnya tanggal 17 Ramadhan tahun gajah. Mangkanya kita sering menyebutnya Nuzulul Qur’an. Dan bagi NKRI sendiri salah satu peristiwa yang bersejarah adalah kemerdekaan Negara Indonesia didapat oleh para pejuang kita dari tentara sekutu terjadi di bulan Ramadhan tepatnya tanggal 17 Agustus tahun 1945. Artinya, ada kesamaan di sini yakni antara turunnya Qur’an dengan kemerdekaan RI, yakni sama-sama tanggal 17 serta sama-sama terjadi di bulan suci Ramadhan. Semoga dengan persamaan ini Negara kita dijadikan Negara yang Baldatun Toyyibatun Warobbun Gofuur.

Kenapa saya katakan bulan ladang pahala ?
Karena, dalam bulan suci Ramadhan banyak sekali keistimewaan maupun keutamaan yang ada. Di antaranya : bau mulut orang yang berpuasa seperti minyak wangi kasturi. Tidurnya orang berpuasa diberikan pahala oleh Alloh. Tetapi, jangan mentang-mentang dapat pahala lantas membuat kita tidur terus mulai subuh sampai menjelang maghrib. Kalau itu kita lakukan akan sia-sia puasa kita sebab, pahalanya berkurang. Serta keistimewaan yang lainnya adalah ibadah yang dilakukan penuh dengan keihlasan, tanpa paksaan, penuh dengan keimanan dan pengharapan ridho Alloh kalau kita lakukan di bulan Romadhon pahalanya dilipatgandakan oleh Alloh. Ibadah wajib dilipatgandakan jadi 70 kali lipat. Ibadah sunnah dilipatgandakan seperti ibadah wajib ganjarannya. Betapa istimewanya bulan Romadhon. Masya Alloh….

Bagaimana Perasaan Kita dengan Kedatangan Bulan Romadhon ?
Apakah kit senang, gembira, suka ? atau justru sebaliknya kita jadi tidak senang, gembira, suka akan kedatangan bulan Romadhon ? nauzubillahiminzalik… semoga kita tidak seperti itu.
Padahal ada hadist nabi yang mengatakan :
“Siapa orang yang gembira akan kedatangan bulan suci Romadhon, diharamkan jasadnya menyentuh api neraka.”
Berdasarkan hadist di atas sudah jelas bahwa kita baru senang, baru suka, baru gembira akan datangnya bulan romadhon sudah haram jasad kita ini menyentuh api neraka. Lantas senang, gembira, suka seperti apa yang diharamkan untuk menyentuh api neraka ? yakni senang, gembira, suka yang bukan sekedar ucapan lisan saja, tapi diyakini dalam hati penuh keimanan dan diimplementasikan dalam bentuk perbuatan.
Sebab, kalau sekedar ucapan lisan tanpa ada iman dalam hatinya, rasanya sulit untuk bisa buktikan dalam perbuatan.

Bagaimana Caranya Menunjukkan Perasaan Senang kita ?
Salah satu caranya dengan Bertaqorrub Illalloh, mendekatkan diri pada Alloh dengan memperbanyak amal soleh di bulan suci Romadhon. Wujudnya itu
Bisa dengan sholat 5 waktu berjamaah
Bisa dengan baca Qur’an
Bisa dengan membayar zakat
Bisa dengan bakti kepada orang tua
Bisa dengan memberikan hidangan orang yang puasa
Bisa dengan ibadah-ibadah sunnah yang lainnya
Serta masih banyak lagi perbuatan yang bisa kita lakukan untuk menunjukkan kegembiraan kita akan kedatangannya bulan suci Romadhon.

Bekal apa kiranya yang kita persiakan untuk menghadapi kehidupan bulan suci Romadhon ?
Sebaik-baiknya bekal adalah takwa dan iman kita kepada Alloh. Kenapa takwa dan iman ? sebab hanya dengan takwalah yang dapat menyelamatkan kehidupan seorang hamba dunia akhirat. Sebab, perintah puasa hanya diwajibkan oleh Alloh bagi orang-orang yang beriman. Sesuai dengan firman Alloh dalam Qur’an Surat Al Baqoroh ayat 183 :
“Hai Orang-Orang yang Beriman, telah diwajibkan atas kalian berpuasa, sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian menjadi orang yang bertakwa.”

Semoga kita mampu dipertemukan oleh Alloh dengan bulan suci Romadhon yang sebentar lagi tiba, karena tidak ada yang bisa menjamin usia seseorang kecuali Alloh Subhanahu Wataala. Dan semoga kita mampu berpuasa di bulan Romadhon denga baik dan benar.

Demikian sedikit tulisan saya ini, semoga ada manfaatnya.
Wassalamualaikum warohmatullohi Wabarokaatuh.

Alfaqir
Rizky Pahlevi










4.      BELAJAR UNTUK MERAIH CITA-CITA

Setiap Manusia apapun profesinya saat ini baik dia seorang petani, pedagang, nelayan, guru, pelajar, masinis, nahkoda, pilot, menteri bahkan seorang presiden pasti ketika masa kecilnya mempunyai cita-cita yang ia ingin dapatkan ketika sudah menjadi besar.

Akan tetapi ketika sudah menjadi besar, terkadang cita-cita yang kita punyai tidak bisa kita dapatkan dan raih atau tidak sama dengan keputusan Alloh yang sudah ditetapkan untuk diri dan kehidupan kita. Tapi, percayalah bahwa itu yang terbaik untuk kita dan jangan pernah buruk sangka terhadap Alloh. Buruk sangka terhadap manusia saja dilarang, apalagi buruk sangka terhadap Alloh. Kalau kita perhatikan firman Alloh dalam Qur’an di ujung terakhir ayat 30 surat Al Baqoroh sudah jelas :
“Inni A’lamuma Laa Ta’lamuun.”
Sesungguhnya aku(kata Alloh) lebih mengetahui daripada apa yang kalian tidak ketahui.”

Kenapa cita yang kita punyai ketika kecil tidak bisa kita dapatkan ?
Karena usaha yang kita lakukan selama ini kurang maksimal, mudah menyerah serta selalu bersikap pesimisme terhadap hasil yang akan kita peroleh. Padahal dengan usaha yang keras, tak kenal lelah, pantang menyerah serta selalu bersikap yakin terhadap hasil yang kita peroleh insya Alloh hasilnya tidak akan mengecewakan kita. Alloh pun berfirman :
“Alloh tidak akan merubah nasib suatu kaum, sebelum kaum tersebutlah yang merubahnya.” Dan Rosul pun bersabda :
Manjadda Wajada : Siapa yang sungguh-sungguh, ia akan berhasil.

Melihat firman Alloh di atas serta hadist Rosululloh sudah jelas bagi kita bahwa kesungguhan, ketekunan, keseriusan akan membawa kita mendapatkan apa yang kita cita-citakan. Jangan harap dengan kemalasan kita bisa mendapatkan apa yang kita cita-citakan. Sebab, Alloh tidak menyukai orang yang pemalas. Dan yakinlah terhadap usaha yang kita kerjakan. Lah kalau kita tidak yakin terhadap usaha yang kita lakukan bisa sukses ? bagaimana Alloh akan berikan kesuksesan kepada kita ? teruslah minta kepada Alloh dengan do’a yang kita panjatkan sebab kata Alloh : Mintalah kepadaku, niscaya akan kubakulkan permintaanmu.

Usaha apa yang bisa kita lakukan untuk mendapatkan cita-cita kita ?
Yakni salah satunya dengan Belajar. Dalam Islam kewajiban belajar bukan sekedar diwajibkan untuk pelajar atau mahasiswa saja, tapi semua umat muslim sejak dilahirkan dari rahim perut ibunya sudah diwajibkan untuk belajar. Jangan mentang-mentang profesinya guru, dosen, kyai lantas sudah malas untuk belajar. Jangan sampai kita seperti itu.

Rosululloh bersabda dalam hadistnya :
“Menuntut ilmu itu hukumnya wajib bagi muslim laki-laki maupun perempuan.”
( HR Ibnu Majah )
Kalau kita mempelajari proses kehidupan manusia tidak lepas dari kata belajar. Dari mulai lahir dari rahim perut ibu yang penuh perjuangan bahkan nyawa pun dipertaruhkan kita sudah disuruh belajar sampai kematian menjelang. Baru lahir kita diazankan oleh ayah kita di telinga kanan. Diiqomatkan di telinga kiri. Tujuannya apa? Yakni agar kita selalu mendengar kata-kata atau kalimat-kalimat yang baik yang bisa membawa kemanfaatan hidup dunia akhirat.

Masuk usia 5 bulan sampai 2 tahun si anak mulai belajar berangkang, berdiri, berbicara dan dipernalkan oh ini ayahnya, oh ini ibunya, oh ini kakaknya, oh ini kakek dan neneknya. Masuk usia 2 tahun sampai 5 tahun si anak belajar untuk tidak meminum asi lagi dan makannya pun sudah bubur .
Masuk usia 5 tahun si anak sudah dimasukkan kedalam pendidikan formal yakni taman kanak-kanak(TK), masuk usia 6 sampai 12 tahun dimasukkan ke sekolah dasar, masuk usia 12-15 tahun dimasukkan ke sekolah menengah pertama, masuk usia 15-17 tahun dimasukkan ke SMK atau ke SMA setelah iitu dimasukkan ke jenjang perguruan tinggi. Bahkan ada orang tua yang menitipkan anaknya ke pesantren untuk dilatih kedisiplisanan dan kemandirian.
Masuk dunia kerja pun kita masih diwajibkan untuk belajar yakni mengikuti pelatihan kerja. Yang pada intinya kehidupan kita itu tidak terlepas dari Belajar. Sampai-sampai menjelang kematian kita diwajibkan belajar yakni, belajar mengcapkan kalimat tauhid : Laailaa Haillalloh Muhammadurrosululloh. Sebab, ada hadist nabi yang mengatakan : bekali orang mati dengan Laaila Haillalloh. Serta : Orang yang matinya mengucapkan kalimat tauhid maka matinya khusnul hotimah serta mendapatkan surganya Alloh Subhanahu Wataala.

Semoga di sisa usia kita ini bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya salah satunya dengan belajar. Inginkan dunia maka dengan ilmu, inginkan akhirat dengan ilmu, inginkan kedua-duanya harus dengan ilmu.
Semoga ada manfaatnya
Wassalamualaikum Warohmatullohi Wabarokaatuh.
Alfaqir
Rizky Pahlevi











5.      KIAT MERAIH RIZQI BAROKAH

1.      Harta yang Diperoleh Bukan Hasil Riba
Mengembalikan uang yang dipinjam dengan jumlah yang lebih banyak, inilah untuk riba yang sering kita lihat di lingkungan masyarakat pada umumnya. Riba adalah salah satu hal yang menyesatkan manusia dan merupakan penutup pintu dalam mencari rizqi yang berkah.
Hati-hatilah dengan masalah riba ini. kelihatannya remeh dan sering tidak disadari. Namun dampaknya demikian luar biasa. Bukan hanya hilangnya berkah dalam rizqi yang diperoleh, namun efek negatifnya akan terus menguber sisa-sisa hidupnya. Baik ketika masih hidup di dunia maupun setelah berada di akhirat.

Jauh sebelum syari’at Islam diturunkan dengan sempurna, Alloh telah memberikan gambaran siksa bagi pelaku riba kepada Rosululloh SAW, yakni pada saat beliau di Mi’rajkan. Oleh Alloh digambarkan adanya beberapa orang yang disiksa didalam neraka. Perut mereka besar bagaikan rumah yang sebelumnya tidak pernah disaksikan Rosululloh SAW kemudian Alloh tempatkan orang-orang tersebut pada sebuah jalan yang tengah dilalui dan menyuguhkan sajian-sajian atau adegan kekerasan yang menakutkan masyarakat sehingga masyarakat merasa khawatir untuk menyimpan uang di rumahnya sendiri dan bergegas mendepositokan uangnya di Bank-bank milik mereka yang mengakibatkan keuntungan berlipat bagi mereka. Sistem pinjam-meminjam dengan bunga pun menjadi kebiasaan dan menjadi mustahil bila dilepaskan dari perbankan. Masyarakat tidak lagi memperhatikan mana yang halal dan mana yang haram. Riba telah dianggap sama dengan jual beli yang diperbolehkan menurut syariat.

Alloh berfirman :
“Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan lantaran (tekanan) penyakit gila.”
(QS. Al Baqoroh:275)

2.      Merampas Hak Orang dengan Paksa, Menghilangkan Keberkahan Harta
Jauhilah mencari rizqi dengan cara melakukan perampasan hak milik orang lain. Misalnya : menodong, karena rizki hasil menodong bukanlah rizki yang barokah sebab cara yang digunakan adalah cara yang haram dengan menyebabkan kerugian atau menyakiti orang lain.
Mengapa Harus Begitu ?
Kejernihan hati seseorang, sangat mempengaruhi baik-buruk akhlaknya. Demikian pula seseorang yang mengutamakan hidup dengan kasih sayang. Apalagi jika di tambahkan dengan prinsip hidup untuk mencari rizki yag halal dan barokah untuk menghidupi diri dan keluarganya.

Melakukan perampasan hak orang lain dengan paksa, jelas sekali bahwa hal itu akan menghilangkan keberkahan rizkinya. Misalnya : seorang yang mempunyai profesi super buruk, seperti penodong, pencuri, pencopet, penipu dan pekerjaan sekelasnya yang ujung-ujungnya sangat merugikan orang lain. Hilangnya keberkahan perolehan rizki dengan cara seperti itu, adalah karena ketidak ikhlasan hati orang-orang yang teraniaya dengan perbuatannya itu.

Alloh Berfirman :
“Sesungguhnya pembalasan terhadap orang-orang yang memerangi Alloh dan Rosulnya dan membuat kerusakan dimuka bumi, hanyalah mereka dibunuh atau salib atau  dipotong tangan dan kaki mereka dengan bertimbal balik atau dibuang dari negeri (tempat kediamannya). Yang demikian itu (sebagai) suatu penghinaan untuk mereka di dunia dan di akhirat mereka oleh siksaan yang besar.”
(QS Al Maidah : 33)

Al-Wahdi ra berkata : “Yang dimaksudkan dengan memerangi Alloh dan Rosulnya adalah bermaksiat dan tidak taat kepada Alloh dan Rosulnya.” Setiap orang yang membangkang kepadamu berarti memerangimu. Berupaya menimbulkan kerusakan di bumi. Artinya dengan cara membunuh, mencuri dan mengambil harta orang lain.

3.      Lidah yang Bersumpah Palsu Menyendatkan Rizki
Sumpah yang dulunya sangat diagungkan, disakralkan dan diperuntuhkan hanya untuk kebenaran saja, sekarang bagai barang rongsokan yang tak berguna. Bermain-main dengan sumpah adalah hal yang biasa dilakukan oleh kebanyakan orang, lebih-lebih bila menyangkut dalam urusan perut, maka sumpah palsu bagaikan ocehan anak kecil, yang bisa diucapkan setiap saat, tanpa memperdulikan dampaknya, baik dalam transaksi jual-beli, janji, berhutang, pangkat, jabatan dan kegiatan lainnya.

Betapa Sulitnya Mengendalikan Lidah
Menjaga lidah memang tidak semudah menjaga hewan peliharaan. Sangat sulit, karena ini berhubungan dengan hawa nafsu secara langsung. Hanya akal sehat dan kejernihan berfikir sajalah yang bisa mengendalikannya.
Karena ketidak sadaran itulah seringkali mencari rizki pun selalu dibumbui dengan aura sumpah-sumpah serapah penuh kepalsuan. Hal ini berawal dari ketidak jujuran yang sering dilakukan orang-orang saat ini, sehingga, akibatnya banyak orang yang tidak sadar jika telah melakukan kedustaan dan sumpah palsu.

Rosululloh SAW bersabda :
“Selamatnya manusia tergantung lisannya”
Hadist ini jelas menerangkan kepada kita hati-hatilah dalam menjaga lisan. Lisan memang tidak bertulang, tapi kalau sudah menyakiti perasaan orang lain sangat susah sekali dilupakan dan dimaafkan. Kalau sudah menyakiti perasaan seseorang, rasa sakitnya lebih tajam daripada pedang.
Semoga kita pandai menjaga lisan kita dalam berucap. Dan berucaplah kalimat yang baik-baik saja serta yang bermanfaat saja.




6.      KIAT SUKSES PUASA RAMADHAN
Kurang dari dua pekan lagi kita akan kedatangan bulan suci Ramadhan. Bulan yang hanya ada sekali dan waktu satu tahun. Tidak semua orang bisa merasakan puasa Ramadhan tahun ini dikarenakan telah di panggil oleh Alloh atau habis masa kontraknya hehehehe. Tetapi tidak sedikit juga orang yang bisa merasakan Puasa Ramadhan, tapi tidak bisa memanfaatkannya dengan baik. Puasa yang dilakukannya tidak berbekas, melainkan hanya rasa lapar dan haus saja. Sebagaimana telah diterangkan oleh Rosululloh dalam sabdanya :
“Dari Abi Hurairah ra. berkata, Rasulullah SAW bersabda; “berapa banyak orang yang berpuasa, mereka tidak mendapatkan sesuatu apapun dari puasanya, melainkan hanya lapar semata. Dan berapa banyak orang yang beribadah di malam hari, mereka tidak mendapatakan apapun dari ibadah yang di lakukannya melankan hanya sekedar terjaga malam.” (HR. Imam Ahmad)
Berkaca pada hadist di atas seharusnya menjadi pelajaran bagi kita, jangan sampai puasa yang kita lakukan tidak membekas, melainkan hanya rasa lapar dan haus saja. Kalau sampai itu terjadi betapa ruginya, tidak bisa memanfaatkan dengan baik dan benar. Karena, belum tentu tahun yang akan datang kita bisa berjumpa lagi dengan bulan Ramadhan.
Lantas bagaimana caranya agar puasa Ramadhan kita bisa membekas ? serta mendapatkan predikat yang bertakwa ?
Di bawah ini ada beberapa tips agar puasa kita sukses :
Pertama, sambutlah kedatangan bulan ramadhan ini dengan penuh suka cita,bergembira dan bersyukur.  Jangan sekali-kali kita sambut ramadhan  dengan kesedihan, kelesuan apalagi merasa terbebani, Karena apapun perasaanhati dan kondisi pikiran seseorang akan sangat mempengaruhi tindakan dan prilaku selanjutnya
Kedua, kenali dan kuasai dengan baik ajaran Islam tentang puasa serta amal ibadah lain di bulan ramadhan. Adapun diantara yang mesti kita pahami adalah  tentang syarat dan rukun puasa, pembatal-pembatal puasa, kesunahan dan kemakruhannya, factor-faktor yang meringankan seseorang  tidak berpuasa serta konsekwensinya, tuntunan salat tarawih, tata cara tadarrus, zakat fitrah dan lain sebagainya.
Saat ini, mempelajari materi-materi semacam ini, hemat penulis tidaklah terlalu sulit, bahkan boleh di bilang sangat mudah . Kita tidak harus masuk pondok pesantren dan menjadi santri  atau harus duduk kepenatan berjam-jam di majlis pengajian. Hanya duduk duduk manis di depan kumputer untuk meng-akses materi-materi tersebut  melalui jaringan internet, maka semua akan menjadi jelas. Karena  disana  “ Syekh Google” sudah siap melayani segala macam informasi yang kita butuhkan. Ini serius lho, bukankah media dan sumber belajar itu sangat banyak dan beragam. Toh kalau hasilnya masih meragukan, tanya sama pak ustadz atau Kiai.
 Dengan demikian, bergantung kemauan dan ketulusan hati kita.  Bersedia ngga’ diri kita untuk belajar dan berusaha mencapai kesempurnaan ramadhan. Minimal ada perubahan kearah yang lebih baik, lebih bermutu di banding tahun sebelumnya.
Ketiga, lakukan planning atau perencaan yang tepat, efesien dan efektif  untuk kegiatan-kegiatan ibadah yang akan kita laksanakan selama ramadhan. Buatlah jadwal dan aturlah sedemikian rupa kegiatan rutin kita. Misalnya jam berapa saya harus mengaji dan tadarrus al-Qur’an, jam sekian baca buku agama, kumpul dan buka bersama keluarga,  tarawih di mesjid atau mushalla ini, salat berjamah dll. Semua menu kegiatan harus terjadwal dngan rapi dan hendaknya secara istiqamah di jaga dan laksanakan.
Keempat, kurangi aktifitas –aktifitas yang masih memungkinkan untuk di kurangi bahkan kalau perlu di istirahatkan untuk sementara ramadhan. Hindari sebisa mungkin pekerjaan berat yang banyak menguras tenaga terutama di siang hari.  Pekerjaan tersebut jelas akan berpengaruh pada kondisi fisik saat beribadah Tarawih dan lainnya. Orang tua dulu sering mengajarkan petuah pada anaknya saat ramadhan tiba;
Nak, Ramadhan itu bulan ibadah, bulan taqarrub kepada Allah. Nikmati hasil usahamu selama 11 bulan kemaren sebagai bekal ibadah dibulan suci ini. Jangan sampai setahun penuh, usiamu  dihabiskan untuk urusan duniamu, minimal satu bulan ini kamu fokuskan untuk beramal”
Kelima, Jaga kondisi tubuh selama  berpuasa dengan cara mengkonsumsi makanan dan minuman yang bergizi dan bervitamin yang di butuhkan tubuh agar tubuh senantiasa fit dan stabil.  Khususnya, di saat-saat berbuka dan sahur.
Keenam, buatlah  jangkar pertahanan puasa dengan menjaga lingkungan pergaulan, khususnya yang dapat merusak nilai pahala ibadah puasa kita. hindari senang bergerombol atau duduk-duduk di pinggir jalan atau ngerumpi yang tak jelas. Diriwayatkan oleh Anas ra, Rasulullah SAW bersabda;
Ada lima perkara yang dapat merusak (pahala) puasa, yaitu: berdusta,menggunjing keburukan orang ,mengadu domda, sumpah palsu dan memandang dengan di sertai syahwat.”
Demikianlah beberapa kiat agar puasa Ramadhan kita bisa sukses. Yang terpenting dari itu adalah kita bukan sekedar membuat rencana saja, tapi lebih dari itu kita bisa benar-benar memanfaatkan kedatangan bulan suci Ramadhan dengan baik dan benar dalam rangka bertaqorrub ilalloh : mendekatkan diri kepada Alloh dengan memperbanyak amal soleh baik wajib maupun sunnah. Baik sifatnya hablum minalloh maupun hablum minannas.
Serta jangan sekali-kali kita bertindak yang merugikan, yakni yang hanya menghilangkan atau mengurangi pahala puasa kita. Oleh sebab itu, tetaplah berpegang teguh dalam agama Alloh yakni jangan sampai kita termakan oleh arus perubahan zaman di era modern ini.
Semoga kita diberikan kesempatan, diberikan pajang umur dalam taat, sehat walafiat untuk melaksanakan ibadah puasa Ramadhan dengan sebaik-baiknya sehingga kita mendapatkan predikat laallakum tattaquuna. Sesuai dengan firman Alloh dalam Qur’an surat Al Baqoroh ayat 183.
Semoga tulisan ini bisa bermanfaat untuk kita hidup dunia akhirat.
Bila ada kekurangan, kesalah mohon di maafkan. Bila ada kesempurnaan datangnya dari Alloh Subhanahu Wataala….
AL Faqir
Rizky Pahlevi ….


Tidak ada komentar:

Posting Komentar