MANUSIA DAN PENDERITAAN
PAPER
9
1. Pengertian Penderitaan
Penderitaan
adalah menanggung atau menjalani sesuatu yang sangat tidak menyenangkan yang
dapat di rasakan oleh manusia. Setiap manusia pasti pernah mengalami
penderitaan baik secara fisik maupun batin. Penderitaan juga termasuk realitas
dunia dan manusia. Intensitas penderitaan manusia bertingkat-tingkat, ada yang
berat dan ada juga yang ringan. Namun, peranan individu juga menentukan berat
tidaknya suatu intensitas penderitaan. Suatu peristiwa yang di anggap
penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan suatu penderitaan bagi orang
lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit bagi
seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagian.
Memang harus diakui, di antara kita dan dalam masyarakat masih terdapat banyak
orang yang sungguh-sungguh berkehendak baik, yaitu manusia yang merasa prihatin
atas aneka tindakan kejam yang ditujukan kepada sesama manusia yang tidak saja
prihatin, melainkan berperan serta mengurangi penderitaan sesamanya, bahkan
juga berusaha untuk mencegah penderitaan atau paling tidak menguranginya, serta
manusia yang berusaha keras tanpa pamrih untuk melindungi, memelihara dan
mengembangkan lingkungan alam ciptaan secara berkelanjutan. Ada keinginan
alamiah manusia untuk menghindari penderitaan. Tetapi justru penderitaan itu
merupakan bagian yang terkandung di dalam kemanusiaannya.
2. Pengertian Siksaan
Siksaan
merupakan suatu penderitaan yang diterima oleh seseorang. Penderitaan itu sendiri
berbentuk penganiayaan. Seseorang mengalami penganiyaan yang membuatnya
mendapat siksaan dan merasa tersiksa. Kenyamanan tentu saja tidak dapat oleh
seseorang yang mengalami siksaan tersebut. Dengan siksaan yang didapat oleh
seseorang, pastilah akan membuat orang itu mendapat luka baik luka fisik maupun
luka hati atau yang lebih terkenal dengan nama ‘sakit hati’.
3. Pengertian Kekalutan Mental
kekalutan
mental merupakan suatu keadaan dimana jiwa seseorang mengalami kekacauan dan
kebingungan dalam dirinya sehingga ia merasa tidak berdaya. Saat mendapat
kekalutan mental berarti seseorang tersebut sedang mengalami kejatuhan mental
dan tidak tahu apa yang mesti dilakukan oleh orang tersebut. Dengan mental yang
jatuh tersebut tak jarang membuat orang yang mengalami kejatuhan mental menjadi
tak waras lagi atau gila. Karena itu orang yang mengalami kejatuhan atau
kekalutan mental seharusnya mendapat dukungan moril dari orang-orang dekat di
sekitarnya seperti orangtua, keluarga atau bahkan teman-teman dekat atau teman-teman
pergaulannya. Hal tersebut dibutuhkan agar orang tersebut mendapat semangat
lagi dalam hidup.
4. Kaitan Penderitaan Dengan
Perjuangan
Penderitaan
mengajarkan seorang manusia arti dari sebuah Perjuangan. Oleh sebab itu,
Penderitaan dengan Perjuangan saling berkaitan sekali satusama lain. Tanpa ada
Penderitaan, tidak aka nada perjuangan. Tanpa ada Perjuangan, kita tidak pernah
bisa lepas dari sebuah penderitaan.
5. Kaitan Penderitaan Media Massa dan
Seniman
Bagi
media masa dan seniman penderitaan dibuat melalui karya sastra yang dapat
dikomunikasikan kepada masyarakat sehingga ikut merasakan penderiaan tersebut.
Dalam dunia modern sekarang ini kemungkinan terjadi penderitaan itu lebih
besar. Hal ini telah dibuktikan oleh kemajuan teknologi dan sebagainya. Penderitaan yang terjadi di
seluruh dunia merupakan salahs atu obyek sasaran media massa untuk membuat
berita,kemudian akan sampai ke seluruh penjuru masyarakat termasukpara seniman
yang kemudian akan mengapresiasikan rasasimpatinya melalui karya seni.
6.
Sebab-sebab Penderitaan
1. Timbul karena perbuatan buruk manusia
2. Timbul akibat penyakit, siksaan/azab tuhan
7. Pengaruh Penderitaan
a.
Pengaruh Negatif
Orang yang mengalami penderitaan mungkin memperoleh pengaruh bermacam- macam sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap negative, misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, atau ingin bunuh diri.
b. Pengaruh Positif
Orang yang mengalami penderitaan mungkin juga akan memperoleh sikap positif dalam dirinya. Sikap positif adalah sikap optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan hanya rangkaian penderitaan, melaikan juga perjuangan membebaskan diri dari penderitaan. Penderitaan juga bisa menjadi introspeksi diri bagi diri kita agar bisa mengoreksi semua kesalahan yang ada dalam diri kita agar kehidupan kita jauh lebih baik.
Orang yang mengalami penderitaan mungkin memperoleh pengaruh bermacam- macam sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap negative, misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, atau ingin bunuh diri.
b. Pengaruh Positif
Orang yang mengalami penderitaan mungkin juga akan memperoleh sikap positif dalam dirinya. Sikap positif adalah sikap optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan hanya rangkaian penderitaan, melaikan juga perjuangan membebaskan diri dari penderitaan. Penderitaan juga bisa menjadi introspeksi diri bagi diri kita agar bisa mengoreksi semua kesalahan yang ada dalam diri kita agar kehidupan kita jauh lebih baik.
Sumber
:
PAPER 10 CONTOH KARYA SENI PENDERITAAN
SUKOHARJO, KOMPAS.com — Arindita Asyila Ramadhani, anak balita
berusia satu tahun, tampak lesu di gendongan ibunya. Penyakit penyumbatan
empedu dan infeksi paru-paru membuat tubuhnya lunglai.
Selain dua masalah
kesehatan tersebut, hasil pemeriksaan menunjukkan Arindita juga menderita
kelainan jantung. Kondisi ini membuat Sunarno (43) dan Suwarni (40), orangtua
anak balita itu, hanya bisa pasrah.
Saat ditemui di
rumahnya di Desa Polokarto, Kecamatan Polokarto, Sukoharjo, Sabtu (15/11/2014),
kedua orangtua Arindita menceritakan bahwa penyakit komplikasi itu sudah
diketahui sejak buah hati mereka berusia satu bulan.
Segala cara dan upaya
sudah dilakukan oleh Sunarno dan Suwarni untuk menyembuhkan Arindita, tetapi
belum berbuah manis. Setiap pekan, mereka harus datang ke sebuah rumah sakit di
Yogyakarta untuk memeriksakan kondisi kesehatan Arindita.
"BAB (buang air
besar)-nya berwarna kuning, dan kedua matanya sudah menguning. Kalau mau pipis
pasti rewel, dan lemas. Jadi setiap bulan harus dikontrol kondisinya. Seminggu
sekali harus ke rumah sakit," kata Suwarni sambil menggendong Arindita.
Untuk biaya pengobatan
Arindita, Sunarno bahkan terpaksa menjual tanah warisan milik keluarga. Sebab,
setiap pekan, Sunarno harus menyediakan uang sedikitnya Rp 1 juta untuk biaya
pengobatan dan transportasi.
Kesulitan Sunarno
makin bertambah ketika kartu BPJS yang dimilikinya tidak bisa digunakan untuk
menebus beberapa jenis obat anaknya. Akhirnya, Sunarno terpaksa merogoh kocek
sendiri untuk membeli beberapa jenis obat yang diperlukan.
"Semoga ada yang
bisa memberikan jalan keluar, Mas. Tanah sudah dijual, tetapi anak saya belum
juga sembuh," kata Sunarno, yang berprofesi sebagai buruh bangunan.
Opini :
Contoh kasus diatas
sudah cukup menggambarkan keterkaitan antara manusia dan penderitaan. Dimana si
balita yang bernama Arindita Asyila Ramadhani sudah merasakan penderitaan yang
timbul dari penyakit yang ia derita. Melihat kasus balita ini cukup
memprihatinkan karena balita yang masih berusia satu tahun ini sudah merasakan
penderitaan yang cukup besar yaitu dengan penyakit komplikasi kelainan
jantungnya.